ARTIKEL RINGAN - RUMAHKU IBUKU


Anak-Sehatceria----Membekali anak dengan karakter positif menjadi tanggung jawab orangtua. Dalam hal ini, ayah memang berperan, tetapi tangan lembut seorang ibu lebih dominan dalam pendidikan karakter anak di rumah. Hingga kita tumbuh menjadi diri kita saat ini, tak lepas dari kehebatan tangan seorang ibu.

Begitu pula dalam hidup saya. Sosok ibu adalah rumah bagi saya. Banyak hal yang diajarkan pada saya. Mulai dari disiplin waktu, berbagi dengan adik, membantu di dapur setiap pagi, dan lain sebagainya. Saya yakin tujuan dari pendidikan yang ibu lakukan ialah agar kelak saya dewasa bisa hidup mandiri.

Segala sesuatu yang ibu ajarkan pada anaknya tentu memiliki tujuan positif. Ibu ingin anaknya tumbuh sebagai pribadi yang santun dan mampu membawa diri dimanapun si anak tinggal.

Ibu Pengajar Terbaik

Istilah ”ibu adalah madrasah pertama bagi anak” sangat tepat. Saya memiliki pengalaman tersendiri dalam hal ini. Saya memiliki murid les privat, namanya Bayu. Sudah tiga tahun ia duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar.

Saat pertama kali saya berjumpa dengannya, saya bertanya, ”Bayu, kenapa kamu tidak naik kelas?”

”Saya belum bisa membaca, Bu,” jawabnya.

”Ibumu bekerja?” tanya saya.

”Nggak. Ibu saya di rumah. Tapi ibu saya nggak bisa baca,” ungkap.

Betapa sedihnya saya kala itu. Di era digital saat ini, masih ada anak yang tidak bisa membaca hanya karena ibunya yang juga buta huruf.

Dari pengalaman ini saya bisa mengambil kesimpulan. Pendidikan bagi seorang wanita itu penting meskipun ia kelak menjadi ibu rumah tangga. Sebab, pendidikan bagi seorang wanita adalah bekal dirinya untuk menjadi pengajar yang baik untuk anak-anaknya.

 Ibu Alarm di Pagi Hari

”Bangun nak! Sudah jam 5 pagi, ayo salat Subuh.”

Kalimat itu selalu diucapkan oleh ibu saya hampir setiap pagi. Semua ibu pasti ingin anaknya menghargai waktu serta melaksanakan ibadah tepat waktu. Hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan itu adalah peran ibu sebagai alarm di pagi hari.

Kesabaran dan ketelatenannya lah yang mampu menjadikan seorang anak dapat disiplin serta menghargai waktu. Dan betul, dampak dari seorang ibu yang setiap pagi menjadi alarm bagi saya kini saya rasakan manfaatnya. Setelah dewasa dan berkeluarga, saya lebih bisa menghargai waktu pagi.

 Ibu Koki Terhebat

Ibu saya hobi memasak dan membuat kue. Waktu kecil, saya senang sekali saat diperbolehkan membuat kue bersama ibu. Saya selalu diberi loyang khusus untuk kue yang saya buat itu.

Meskipun hasil yang saya buat tak sebaik buatan ibu, tapi saya bisa mengasah kreativitas saya sendiri. Saya buat bentuk sesuka saya. Ibu saya hanya tersenyum melihat hasil karya saya. Dan setelah berkeluarga, saya selalu rindu momen membuat kue bersama ibu.

Bagi saya, ibu adalah koki terhebat. Koki yang tak pernah melarang putri kecilnya ikut-ikutan membuat kue bersamanya.

 Ibu Hakim yang Paling Adil

Bertengkar dengan adik adalah hal yang lumrah saat saya masih kecil. Usia kami hanya berselisih lima tahun. Terkadang kami berebut makanan, mainan, acara televisi, dan lain sebagainya.

Saat kami berdua bertengkar, ibu yang menjadi hakim bagi kami. Ibu adalah hakim yang paling adil dalam hidup kami. Ibu tak pernah membela salah satu di antara kami. Ibu juga tak pernah menyalahkan salah satu dari kami. Ibu selalu pada pihak yang netral.

Saat kami bertengkar ibu selalu mengingatkan, ”Sebagai kakak alangkah baiknya kamu mengalah. Sebagai adik seharusnya bisa menghormati kakakmu. Kalau ada satu makanan, bagilah mejadi dua sama besar. Jika ada satu mainan, bergantian mainannya. Adik 5 menit, kakak 5 menit.”

Nasehat ibu itu tak pernah saya lupakan sampai saat ini.

Ibu Motivator Terbaik

Kata-kata lembut dari seorang ibu merupakan sebuah motivasi terbaik dalam hidup saya. Setiap doa ibu menyimpan banyak harapan. Maka bagi saya ibu lah yang patut menyandang istilah motivator terbaik.

Karakter seseorang terbentuk tidak lepas dari peran seorang ibu. Jadi, sangatlah tepat jika ibu adalah rumah terbaik bagi seorang anak. Rumah sebagai tempat belajar maupun sebagai pengadilan terbaik. (Agustina Wulandari Sutoro - Tutor PBM Wadaskelir ).

Sumberhttps://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/

TIPS MELATIH ANAK YANG MENULIS DENGAN TANGAN KIRI (KIDAL)

Bunda dan ayah, yang mempunyai anak dengan kecendrungan menggunakan tangan kiri alias kidal. Bagi anak kidal, kesulitan yang ia hadapi saat belajar adalah aktivitas menulis. Ini tentu menjadi tantangan bagi orang tua dalam mengasuh dan membimbingnya. Karena pada umumnya anak melakukan segala aktivitasnya dengan tangan kanan, tetapi ini justru kebalikannya. Jika si tangan kanan menulis dengan menarik pensil di atas kertas dan meninggalkan jejak tulisan, maka anak kidal mendorong pensilnya di atas kertas dan mendorong tangannya di atas jejak tulisan.


Sebagai orang tua, melihat anaknya seperti itu pasti akan merasa terbebani. Setiap orang tua akan mencari tahu bagaimana cara dan apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan agar anak bisa menulis dengan baik dan benar dengan tangan kirinya?

Berikut cara cerdas untuk melatih menulis pada anak kidal yang bisa dilakukan oleh orang tua di rumah.

Pertama, pilihlah bangku dan meja yang tidak melebihi tinggi badannya. Usahakan orang tua memilihkan bangku dan meja yang membuat anak tidak membungkuk dan tidak pula menjinjit. Sehingga ia tidak kesulitan saat menulis.

Kedua, agar anak fokus dan konsentrasi biasanya juga membutuhkan kenyamanan. Untuk itu perhatikan tempat duduk si anak. Biarkan anak mencari posisi duduk senyaman mungkin. Sehingga ia bisa menikmati dan bersemangat melakukan aktivitas menulis.

Ketiga, perhatikanlah antara posisi kertas dan pensil. Seperti anak yang menggunakan tangan kanan, posisi kertas berada di sisi kiri sebelah atas. Biasanya ia akan merasa nyaman menulis dimulai dari tengah dengan posisi kertas miring. Sedangkan untuk posisi pensil juga miring, ajari anak juga untuk memegang pensil dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk. Selain itu sediakan kertas yang lebih besar agar anak bebas berlatih menulis.

Keempat, kenalkan pada anak huruf alphabet melalui permainan terlebih dahulu. Misalnya, orang tua menyediakan kertas besar yang sudah berisi huruf acak. Kemudian meminta anak untuk mencari huruf yang sama dan minta pada anak pula untuk melingkarinya. Sehingga paham dasar-dasar menulis terlebih dahulu dan hafal huruf alphabet dari A-Z.

Kelima, setelah anak paham dan hafal huruf alphabet maka cara cerdas selanjutnya adalah ajari anak menebalkan huruf. Hal ini dilakukan agar anak bisa menulis huruf dengan baik dan benar. Selain itu juga agar anak fokus pada tulisan yang ia tulis.

Keenam, barulah anak diajarkan menulis beberapa kalimat sederhana yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari. Misalnya, Ibu pergi ke pasar, Ayah membawa kue untuk nenek dan kalimat sederhana lainnya. Kenapa harus kalimat yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari? Sebab dengan cara seperti ini anak tidak hanya akan bisa menulis tetapi juga paham dengan apa yang ia tulis.

Dengan keenam cara cerdas ini, akhirnya anak kidal akan berhasil menulis. Untuk mendorong keberhasilannya juga dibutuhkan kesabaran dari orang tua saat membimbingnya. Selamat mencoba!

Sumber: paud-anakbermainbelajar.blogspot.com

INILAH CARA MUDAH MENGENALI ANAK ANDA BERBAKAT LUAR BIASA

Ayah-Bunda--Anak yang berbakat adalah anak yang menunjukan potensi luar biasa, prestasi luar biasa pada satu atau beberapa aspek seperti kecerdasan umum, kemampuan pada bidang pelajaran khusus (seperti matematika atau sains atau bahasa), kretivitas, kepemimpinan, bakat di bidang seni (melukis, mengarang, musik, tari dan sebagainya) serta kemampuan dan bakat dibidang psikomotorik (olahraga). Kemampuan anak berbakat ini meliputi keterampilan atau kemampuan yang berada di atas rata-rata kemampuan anak sebayanya yang ditunjukan oleh anak.

Anak Berbakat : Gambar-Shutterstock
 
Untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik anak berbakat dapat ayah-bunda lihat dalam uraian berikut ini :
  1. Biasanya anak berbakat memiliki kemampuan untuk menguasai pelajaran  atau keterampilan tertentu dengan cepat dan muda sesuai dengan keberbakatannya. Mereka memiliki ide-ide yang tidak sama bila dibandingkan dengan teman-temannya. Demikian pula dalam mengerjakan tugas, mereka cenderung lebih tekun dan mampun menyelesaikan persoalan yang lebih sulit.
  2. Sebagian besar anak berbakat memiliki harga diri yang lebih tinggi, lebih terampil dan lues dalam kehidupan sosialnya, mereka memiliki penyesuaian emosional yang di atas rata-rata kemampuan anak seusianya.
  3. Meskipun demikian, beberapa anak berbakat justru mengalami masalah emosi dan sosial karena mereka beranggapan dan diperlakukan berbeda dengan anak sebayanya.
  4. Banyak anak berbakat yang mengalami kebosanan atau bahkan frustasi  dengan kegiatan disekolah yang dirasakannya terlalu mudah. Hal ini dapat terjadi karena sekolah tidak memberikan tugas-tugas dan kegiatan yang menantang kemampuan atau keterampilan mereka dan tidak membantu dalam mengembangkan kemampuan anak berbakat yang unik. Anak-anak berbakat seringkali merasa bahwa penjelasan guru terlalu lambat dan seringkali diulang-ulang padahal mereka telah mengerti maksudnya.
  5. Dampak dari kebosanan dan frustasi yang berlebihan, anak berkakat menjadi tidak tertarik dengan tugas-tugas di sekolah dan menyelesaikannya secara asal-asalan sehingga nilai-nilai yang dicapai tidak sesuai dengan kemampuan mereka yang sebenarnya.
  6. Anak akan berusaha mencari kegiatan lain yang lebih menantang dan membuat mereka mampu menyalurkan rasa penasaran dan imajinasi mereka yang tinggi. Hal ini juga menyebabkan anak tidak lagi tertarik dengan sekolahnya.
Demikianlah ayah-bunda sebagian dari cara mengenali dan mengetahui bahwa anak anda berbakat.  Jika ayah-bunda yakin bawah ananda memiliki bakat yang luar biasa, lanjutkan dengan melakukan penanganan terhadap anak berbakat dengan baik dan benar. Selamat mendidik sukses selalu buat bund-dan ayah..Wassalam.

 

TIPS CARA MENDIDIK ANAK AGAR TIDAK MANJA, KERAS KEPALA DAN MANDIRI

Tips Mendidik Anak Agar Tidak Manja, Keras Kepala dan Dapat Mandiri. Dalam kehidupan berkeluarga, setiap orang tua tentu mengharapkan anak-anaknya dapat tumbuh menjadi anak-anak yang baik, dapat dibanggakan dan mempunyai karakter atau sifat-sifat yang positif dalam segala hal. Kebanyakan orang tua akan melakukan segalanya demi membahagiakan anak-anak mereka dengan memberikan segalanya yang mereka inginkan, namun ternyata hal ini tidak selalu baik dalam proses mendidik anak. Banyak anak yang dibiasakan hidup dengan kenyamanan dan tidak pernah merasa sulit dalam hidupnya cenderung menjadi manja dan tidak dapat mandiri. Sebagai orang tua, kita perlu berhati-hati dalam pengasuhan anak pada masa perkembangannya karena setiap didikan kita dapat berpengaruh besar bagi kehidupan sang anak di masa depan. Berikut adalah tips bagaimana mendidik anak dengan baik agar tidak manja, keras kepala dan dapat menjadi mandiri.


    1. Jangan menuruti semua keinginan anak

    Walaupun Anda sangat mencintai anak Anda, menuruti semua keinginannya bukanlah cara mendidik anak dengan benar. Tindakan tersebut hanya akan membuat anak Anda menjadi anak yang manja dan selalu mengandalkan orang lain. Jika sejak kecil anak sudah dimanjakan dengan mengikuti semua keinginannya, dampak ke depannya anak akan menjadi anak yang tidak mandiri dan malas karena selalu berpikir ada orang tua yang akan memberikan semua yang diinginkannya. Biasakanlah anak Anda untuk berusaha mengerjakan tugas mereka sendiri agar mereka dapat belajar bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri.


    2. Jangan terlalu banyak melarang

    Rasa keingintahuan anak terhadap dunianya sering kali membuat mereka ingin mencoba melakukannya secara leluasa. Ketakutan orang tua adalah jika hal-hal terburuk terjadi pada anak Anda. Makanya kebanyakan orang tua memberi larangan atau batasan terhadap suatu hal yang bisa membahayakan anak. Larangan hanya membuat rasa penasaran bagi anak untuk melakukannya dan dapat menjadikan anak berbohong kepada orang tuanya. Komunikasi dua arah adalah solusi terbaik untuk mengingatkan anak alih-alih melarang anak melakukan hal-hal yang ingin mereka lakukan. Beri tahu mereka tentang risiko yang mungkin terjadi dan mintalah anak Anda untuk berhati-hati.


    3. Ajar anak untuk tidak berbohong

    Jangan sekali-kali memberikan contoh pada anak Anda untuk berbohong. Ajar mereka untuk selalu terbuka tentang keadaannya dalam segala hal, baik itu menyangkut perasaannya, atau kendala-kendala yang dihadapinya. Jangan membiasakan anak Anda tertutup tentang perasaan mereka terhadap Anda. Dengan cara ini, Anda sudah mendidik anak Anda untuk bertindak jujur dalam kehidupannya.


     4. Jangan sekali-kali menghukum dengan kekerasan fisik

    Sering kali Anda sebagai orang tua merasa marah atau kesal terhadap ulah atau kelakuan anak-anak Anda yang buruk dan cara ampuh untuk membuat anak jera adalah dengan hukuman fisik. Salah satu contoh tindakan hukuman fisik yang sering dilakukan kebanyakan orang tua adalah memukulnya. Entah itu menggunakan tangan, kaki atau benda-benda lainnya yang dapat Anda gunakan untuk memukul anak Anda. Hal tersebut sama sekali tidak dibenarkan. Jika Anda memiliki anak kecil dan ketika mereka melakukan suatu kesalahan, Anda dapat memberi tahu secara baik-baik dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka tanpa memberikan hukuman fisik dan jika Anda memiliki anak yang usianya mungkin sudah beranjak remaja atau sudah mengerti keadaan, Anda bisa menerapkan sistem disiplin terhadap mereka. Kekerasan fisik hanya akan membuat jiwa anak Anda terluka, bukan hanya fisik atau tubuh mereka yang terluka. Dan itu akan berdampak negatif pada pertumbuhan jasmani dan emosi mereka. Hukuman fisik dalam bentuk apapun hanya akan menakutinya dan akan membuat anak semakin tidak menghormati Anda, menjadi keras kepala dan memberontak terhadap Anda.


    5. Kasih dan perhatian

    Seorang anak akan merasa nyaman dan bahagia apabila orang tua mereka menunjukkan kasih dan perhatian pada saat anak memang membutuhkan hal itu. Kepedulian orang tua dalam hal sekecil apapun bisa membantu orang tua dalam mendidik anak. Perhatian bukan berarti berbicara tentang bagaimana Anda sebagai orang tua bisa memberikan materi atau barang-barang kesukaan anak, tetapi juga dalam tindakan, misalnya yang dapat Anda lakukan adalah ketika anak Anda belajar, saat itulah Anda bisa menunjukkan perhatian dan kasih Anda dengan cara menemani mereka, walaupun hanya sekadar duduk di sebelah mereka. Dengan demikian anak Anda akan lebih bersemangat dalam belajar dan apabila ada kesulitan, Anda dapat membantu anak memecahkannya.

    Menjadi orang tua adalah tugas dan tanggung jawab yang mulia. Jadilah orang tua yang dapat dibanggakan oleh anak Anda. Didiklah anak Anda dengan baik, maka anak Anda akan memberikan sukacita bagi Anda dan keluarga.

Sumber : keluarga.com

CARA MEMBERSIHKAN DAN MERAWAT TALI PUSAR BAYI BARU LAHIR YANG BAIK DAN BENAR

Cara Mudah Membersihkan dan Merawat Tali Pusat Bayi Yang Baru Lahir dengan baik dan benar;

Tali pusat adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus (janin). Fungsi dari tali pusat adalah menjaga viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhan embrio dan janin. Pembuangan senyawa sisa, serta pengangkutan oksigen, nutrisi, dan faktor pertumbuhan untuk janin berlangsung melalui tali pusat. Tali pusat tersusun dari 90% air dan terhubung dengan cakram intervertebral (80%) serta kartilago tulang rawan sendi (95%). Setelah bayi dilahirkan, tali pusat umumnya dijepit dan dipotong kemudian dibiarkan terpapar di udara untuk pengeringan. Dalam waktu 24 jam, warna putih kebiruan dari tali pusat akan hilang dan menjadi hitam setelah beberapa hari. Pengukuran gas tali pusat perlu dilakukan pada bayi yang lahir melalui proses bedah sesar untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi. Darah dari tali pusat telah dimanfaatkan sebagai sumber sel punca untuk mengatasi beberapa penyakit tertentu.(Wikipedia.org).

Membersihkan dan Merawat Tali Pusat Bayi

Membersihkan dan merawat tali pusat merupakan salah satu bagian dari perawatan bayi baru lahir yang cukup menakutkan bagi bunda. Terutama, bagi bunda yang baru pertama kali memiliki bayi. Tidak perlu takut, merawat tali pusat pada bayi yang baru lahir tidak terlalu sulit, apalagi bila tali pusat dalam keadaan kering dan bersih.

Pada dasarnya, tali pusat bisa dibiarkan terbuka atau tidak perlu ditutup kain kasa dan harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering. Yang penting lagi, selalu cuci tangan dahulu sebelum melakukan perawatan tali pusat.

Langkah-langkah perawatan tali pusat:
  1. Selama tali pusat belum lepas (umumnya 5-21 hari), bayi tidak perlu terlalu sering dimandikan langsung. Cukup diseka dengan kain handuk lembut yang dicelupkan air hangat. Ini untuk menjaga agar tali pusat tidak lembab dan tetap kering
  2. Jika dimandikan, sebaiknya daerah tali pusat dikeringkan secara cermat, jangan sampai ada kandungan air tersisa
  3. Biasanya tali pusat bayi baru lahir, tidak lengket dan bersih. Namun apabila terlihat ada bagian yang basah dan lengket di area pertemuan tali pusat dan perut bayi, dapat dibersihkan dengan bola kapas yang sudah disterilkan alkohol 70%
  4. Bungkus tali pusat dengan kasa steril
  5. Hati-hati saat mengenakan pakaian, usahakan agar popok dan celana bayi tidak mengenai daerah tali pusat agar tidak timbul iritasi
  6. JANGAN menutup tali pusat dengan plester, gurita bayi atau semacam jaring elastis yang hanya dapat menimbulkan iritasi
  7. JANGAN membersihkan atau merawat tali pusat menggunakan obat merah, salep antiseptik atau jenis obat apapun tanpa rekomendasi dokter.


Membersihkan dan Merawat Tali Pusat Bayi

Hati-hati dan segera hubungi dokter, jika terjadi:

Ditemukan nanah pada tali pusat serta berbau busuk, serta pangkal tali pusat atau kulit di sekitar tali pusat terlihat kemerahan dan ada pembengkakan. Harap curiga juga bila Si Kecil selalu menangis setiap kali daerah tali pusatnya tersentuh oleh jari.


Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Tali_pusat
https://www.zwitsal.co.id/bayi/
Anak Sehat: 100 Solusi dr. Tiwi, Panduan Lengkap Kesehatan Bayi 0-24 bulan
Buku Pintar Ibu & Bayi, Panduan Lengkap Merawat Buah Hati & Menjadi Orang Tua Cerdas

6 PENYAKIT YANG HARUS DIWASPADAI SERING MENYERANG BAYI DAN BALITA

Beragam jenis penyakit diluar sana mengancam sikecil yang baru saja lahir ke dunia ini. Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi dan balita memang lebih rentan terhadap panyakit. Kondisi geografis Indonesia yang berada di daerah tropis menjadikan variasi mikrooranisme penyebab penyakit lebih beragam. Diperlukan pengetahuan terhadap penyakit-penyakit yang biasa menghinggapi bayi dan balita, agar ayah bunda dapat bertindak cepat dan tepat dalam mencegah dan menanggulangi kondisi tersebut.
Bayi demam, bayi deare, bayi batuk, bayi muntah

Beberapa penyakit mungkin dianggap ringan dan biasa, namun ayah bunda patut waspada karena penyakit ringan pada orang dewasa dapat menyebabkan dampak yang berbahaya pada bayi atau balita. Penyakit apa sajakah yang sering menyerang bayi dan balita anda, dan bagaimana cara melakukan pertolongan pertamanya?  Berikut adalah tujuh diantaranya:

6 Penyakit yang paling sering menyerang bayi dan balita yang harus diwaspadai bunda dan ayah di rumah s


1. Diare. 
Menurut para ahli kesehatan anak, diare adalah problem kesehatan yang paling sering terjadi pada bayi dan balita. Perlu diketahui bahwa ada banyak hal yang dapat menyebabkan si kecil mengalami diare, termasuk diantaranya adalah infeksi bakteri, sensitif terhadap beberapa jenis makanan, dan terlalu banyak minum jus buah. Jika dalam 24 jam kondisi si buah hati tidak membaik, apalagi disertai muntah dan demam, segera hubungi dokter anak. Perbanyak asupan cairan terutama air putih atau oralit untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Cara mengatasinya:
  • Apabila mencret pertama sudah disertai dengan darah, segera bawa dede kedokter. Begitu juga apabila mencret pada bayi terjadi terus menerus selama waktu 6 jam ataupun lebih, disertai muntah, tidak mau minum, matanya cekung, pusing dan berat badannya turun.
  • Jagalah asupan cairan bayi dengan tetap memberikan ASI kepadanya sesering mungkin
  • Berikan makanan yang lunak saja, pada anak yang sudah bisa makan makanan padat
  • Pemberian oralit juga disarankan pada bayi dan batita yang sedang diare
  • segera bawa anak kedokter, apabila diare terjadi lebih dari 1 minggu dan diare disertai darah.


2. Demam. 
Perlu diketahui ayah bunda bahwa demam bukanlah penyakit. Demam adalah kondisi dimana tubuh mengalami kenaikan suhu sebagai respon dari berbagai kondisi termasuk infeksi, tumbuh gigi, atau setelah imunisasi. Hubungi dokter segera jika bayi yang berusia di bawah 3 bulan memiliki suhu 38oC dan berusia 3-6 bulan memiliki suhu 38.3 oC, melalui pengukuran suhu lewat anus. Kompres kepala dan tubuh bayi menggunakan kain basah atau komres siap pakai. Upayakan bayi minum ASI banyak dan jangan kenakan pakaian terlalu tebal atau berlapis-lapis.


3. Sembelit. 
Cara gampang untuk mendeteksi sembelit pada bayi atau balita adalah dengan cara mengamati pada saat mereka buang air besar. Jika mereka menangis setiap kali BAB dan feses nya berbentuk padat dan cukup keras, maka kemungkinan si buah hati mengalami sembelit. Menambahkan asupan cairan yang berasal dari ASI atau jus buah biasanya akan membatu meringankan tanda-tanda sembelit. Hubungi dokter anak segera jika kondisi si kecil tidak membaik.


4. Ruam. 
ruam pada kulit bayi dapat disebabkan oleh beberapa faktor meliputi kulit kering, lecet, infeksi, atau alergi. Kulit bayi jauh lebih sensitif bila dibanding kulit orang dewasa, sehingga lebih rentan ternadap penyebab ruam. Untuk menghindari ruam akibat pemakaian popok, jangan biarkan popok basah terlalu lama. Jika popok sudah penuh, segera ganti dengan yang baru. Gunakan lotion khusus bayi atau baby oil untuk mengatasi kulit kering bayi.


5. Batuk. 
Ada banyak penyebab batuk pada bayi dan balita, penyebab yang paling umum adalah infeksi virus. Jika batuk disertai dengan demam sedang, kemungkinan disebabkan oleh infeksi virus. Para ahli kesehatan anak mengingatkan bahwa obat batuk sebaiknya tidak diberikan kepada bayi yang berusia dibawah 4 bulan. Berikan ASI lebih sering, pantau kondisi demamnya, jika dalam beberapa hari tidak membaik, segera hubungi dokter. Ayah bunda harus waspada, beberapa batuk dapat huga disebabkan oleh infeksi bakteri dan biasanya kondisi ini jauh lebih berbahaya dibanding batuk yang disebabkan oleh infeksi virus.

Vaksin pada Balita untuk Pencegahan

6. Infeksi Saluran Pernafasan Bawah

Penyakit infeksi saluran pernafasan bawah ini termasuk juga pneumania dan bronkitis. sulit untuk percaya, tetapi faktanya infeksi saluran pernafasan bawah jauh melebihi jumlah korban meninggal dunia diseluruh dunia dibanding penyakit lainnya. Angka kematian mencapai angka lebih dari 4 juta jiwa setiap tahunnya. Untuk pencegahannya dapat dengan memberikan berbagai vaksin kepada anak seperti vaksin flu (influenza), Haemophilus influenza tipe b(Hib), campak, pneumococcal, dan cacar air (varicella).

10 CIRI ANAK BERGIZI BAIK YANG HARUS KITA KETAHUI SEBAGAI ORANG TUA


Gizi adalah suatu proses dari seseorang dalam menggunakan makanan yang dikonsuminya secara normal melalui proses tertentu yang dalam ilmu gizi disebutkan antara lain proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan metabolisme dna pengeluaran zat yang dingunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dna fungsi dari organ-organ, serta untuk menghasilkan energi untuk beraktivitas.

Anak memerlukan zat gizi untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sejak masa janin berusia 4 bulan, lahir, sampai berumur 6 tahun (periode emas ). Perkembangan otaknya dan tubuhnya akan optimal apabaila terpenuhi kebutuhan nutrisinya baik dalam segi mutu ataupun jumlah.

Pada anak kebutuhan gizi ini memang sangat penting sekali, untuk menunjang tumbuh kembang dan keberlangsungan kemampuan untuk berkativitas sehari-hari. Berikut ini admin sebutkan 10 ciri Anak yang bergizi baik yaitu:
  1. Tumbuh dengan baik, yang dapat dilihat dari naiknya berat dan tinggi badan secara teratur dan proporsional.
  2. Tingkat perkembangan anak sesuai dengan tingkat umurnya.
  3. Tampak aktif atau gesit dan gembira
  4. Anak bergizi baik sangat mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan-sosialnya
  5. Penampilan Kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering
  6. Pernafasan mulut dan hidung tidak berbau
  7. Bibir dan lidah tampak segar
  8. Nafsu makan baik
  9. Mata bersih dan bersinar
  10. Kemampuan Verbal dan komunikasi anak lancar sesuai usianya.
Demikian tentang 10 ciri Anak yang bergizi baik yang perlu ayah-bunda ketahui. Terimakasih sudah berkunjung ke sini .

CARA MENGATASI PENYEBAB BAU MULUT TIDAK SEDAP PADA ANAK

Bunda---Bau mulut (bad Breath) pada anak, terutama anak balita dapat menimbulkan gangguan psikologis pada si anak. Terutama jika hal tersebut diketahuinya, kecuali di sampaikan dengan kata-kata bijak sehingga tidak menimbulkan dapak dikemudian hari pada sikecil kesayangan bunda.

Pada umumnya masalah bau mulut ini bersumber dari rongga mulut, terutama sulfur yang diproduksi oleh bakteri akibat makanan sisa yang menjadi suplai bahan bakar bakteri sehingga mampu menghasilkan sulfut tersebut. Selain bakteri, sisa makanan juga berperan penting atas timbulnya bau tidak sedap tersebut. Terutama sisa makanan pada sela-sela gigi yang menempati ruangan dalam waktu yang lama, sehingga sisa makanan dapat terurai menjadi bahan asing yang juga menghasilkan bau tidak sedap.

Namun, tidak dipungkiri juga bahwa faktor bau mulut bisa disebabkan oleh faktor selain dari rongga mulut, seperti adanya kelainan pencernaan, gangguan metabolisme, hati, ginjal atau organ vital lainnya atau kelainan sistematik. Jika secara umum si kecil tidak mengalami gangguan seperti tertera di atas, sepertinya bau mulut yang timbul pada anak anda bisa diakibatkan mulainya mengonsumsi makanan padat. Sehingga proses pencernaan si anak juga mulai mengalami penyesuaian dan hanya mampu menyerap zat dan bahan yang dikandung ASI, Sekarang "harus" mampu mengolah makanan tambahan lainnya itu.

Proses adaptasi ini tidak terlalu lama, bersifat individual. Sisa air susu botol dan ASI dalam rongga mulut anak pun bisa menimbulkan bau mulut yang tak sedap, karena sisa susu dapat terurai menjadi asam dan bakteri yang "menggunakan" suasana asam itu bisa menghasilkan gas "sulfur". Perlu diperhatikan juga jenis makanan yang diberikan juga apakah berdampak pada bau mulut. Untuk mengatasinya maka program membersihkan rongga mulut bisa dilakukan dengan menggosok gigi setelah makan. Jika semua upaya sudah dilaksanakan, dan masih terjadi bau mulut juga pada anak anda, sebaiknya kunjungi dokter dan lakukan konsultasi dengan dokter gigi dan dokter anak secara langsung, agar diberikan pemeriksaan terutama pada mulut dan tenggorakan anak, sehingga dapat diperingan solusi dan penanganan yang terbaik untuk buah hati tercinta.

Demikian cara mengatasi penyebab bau mulut yang tidak sedap pada anak, dan cara mengatasinya sehingga terpelihara kesehatan dan perkembangan gigi dan mulut anak. terimakasih sudah berkunjung ke blog ini bunda. Semoga bermanfaat.

WASPADAI POLA MAKAN SAAT IBU HAMIL

Bunda---Ibu hamil harus mengatur pola makan agar selalu sehat. Cara makan yang sehat, bukan hanya akan membuat ibu hamil fit dan sehat, tapi juga akan membantu perkembangan yang sehat bagi bay, hal ini di mulai sejak awal-awal kehamilan hingga usia cabang bayi telah dewasa dan ibu siap melahirkan.

Waspadai Makanan

Sedikit makan salah, banyak makanpun salah. Lantas harus bagaimana ya? Menurut Dr. Diana Mauria Ratna Asih, SpOG. Dokter Ahli spesialis Kandungan dan Kebidana, Brawijaya Women & Children Hospital (BWCH) saat hamil konsep gizi seimbang tertap berlaku. Cukup karbohidrat, protein, lemak, mineral, Vitamin, termasuk serat.

Bagaimana jika berlebihan?. Terlalu banyak makan, apalagi yang mengandung lemak dan kadar gula yang tinggi bisa membuat penambahan berat badansaat hamil secara signifikan. Kondisi ini juga banyak dikaitkan denga resiko melahirkan bayi besar (big baby).

"Bayi besar adalah bayi dengan berat lahir sama atau lebih dari pesentile 90 pada kurva berat lahir dengan usia kehamilan," Katanya. Normalnya untuk wanita Asia, bobot bayi normal antara 2.500 gram hingga 4000 gram. Lebih dari itu, tergolong bayi besar.


Risiko Distosia Bahu

Dr. Diana mengingatkan bahwa forto risiko bayi besar pada saat dilahirkan adalah distosia bahu, erbs palsy, meningkatkan risiko perawatan bayi di unit intensif, dan risiko obesitas pada periode kehidupan selanjutnya.

Semetara itu menurut Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG 2005) distosia bahu terjadi jika saat melahirkan pundak bayi tersangkut sementara kepala sudah keluar. Meski kasus yang langka, bila terjadi dapat berdampak serius bila bayi terus dipaksa dilahirkan tanpa tindakan yang tepat.

Itulah mengapa, kebanyakan ibu yang diindikasikan memiliki bayi besar lebih memilih caesar sebagai cara melahirkan si kecil.


Tidak Hanya Makanan

Banyak faktor yang dapat memicu kondisi bayi besar. Namun menurut Carol L. Archie, M.D., obstetrician gynaecologists dan seorang profesor di bidang kedokteran dari University of Calofornia at Los Angeles School of Medicine inilah beberapa di antaranya:

1. Genetik. Mungkin ini merupakan faktor terbesar di antara faktor lainnya berkontribusi membuat bayi anda terlahir besar," katanyanya.

2. Kadar gula darah yang tinggi, 'Bisa disebabkan oleh kondisi gestational diabetes mellitus yang diidap sang mama. "Itulah mengapa menjaga level kadar gula darah, salah satunya dengan menjaga pola makan-sangat penting.

3. Obesitas. Kenaikan berat badan yang sangat signifikan saat hamil dapat menjadi faktor pemicu bayi besar
(big baby).


Jangan Panik Tetap Tenang

Bagaimana bila kehamilan Anda saat ini menunjukan tanda-tanda akan melahirkan bayi besar? Menurut Allahyar Jazayeri, M.D., Medical Director of Perinatal Services and High Risk Pregnancy di Berlin Health Hospital Centerl in Green Bay, Winconsin, sebaiknya anda jangan panik. "Berkonsultasikanlah dengan dokter Anda. Termasuk bilah harus memulai mengubah pola makan, dan kemungkinan melahirkan secara caesar", paparnya.

* * *

Source: Parents Guide, -- dengan perubahan dan penambahan seperlunya.

CARA MELATIH DAN MENGEMBANGKAN IDERA PENCIUMAN PADA ANAK

Bunda---Salah satu latihan yang cukup penting untuk anak adalah latihan indra penciuman. Indera penciuman kita memberi banyak informasi mengenai lingkungan sekitar. Bagi anak, indera penciuman membuat mereka dapat membedakan bau yang enak dan yang tidak enak. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dapat memperkuat kesadaran anak terhadap lingkungan melalui indera penciuman mereka.

1. Membuat Buklet Hidung.

Latihan ini adalah untuk keterampilan dan konsep yang dipelajari: Memahami bau yang enak dan tidak enak.
  • Untuk Batita (2-3 tahun).  Potong gambar benda-benda yang berbau enak dan yang berbau tidak enak. Buatlah buklet dari kertas biasa dan tempelkan gambar tersebut di salah satu sisi kertas dengan menggunakan selotip atau lem. Minta si kecil menempelkan gambar pada setiap halaman. Beri label setiap halaman dengan "Bau Enak" atau "Bau Tidak Enak".
  • Untuk anak yang lebih besar (4-6 tahun). Sebagai variasi dari langkah di atas. Anda dapat membuat poster dengan dua kolom: "Bau Enak" atau "Bau Tidak Enak". Minta si kecil melihat-lihat majalah dan menggunting gambar benda-benda berbau enak dan tidak enak dan minta dia menempelkannya pada kolom yang sesuai.
2. Berjalan-jalan di Taman

Latihan ini adalah untuk keterampilan dan konsep yang dipelajari: memahami berbagai bau pada benda yang berbeda, memperkaya kosa kata berdasarkan benda yang ditemuinya, keterampilan klasifikasi, dan perkembangan otot motorik kasar anak. 
  • Untuk Balita (1-3 tahun). Buat tour kecil mengelilingi taman dan minta sikecil mengindentifikasi benda yang dilihatnya. Tujuannya adalah untuk memperkaya kosakata dengan menunjuk objek, memberitahukan benda apa itu dan apakah baunya enak atau tidak. Mulailah dengan sedikit benda. Anak dengan kosakata yang jauh lebih banyak dapat didorong untuk bereksplorasi sendiri dan membawa contoh benda yang berbau enak.
  • Untuk anak yang lebih besar (4-6 tahun). Mintalah mereka membuat tabel bau enak dan tidak enak dari benda yang mereka lihat. Minta mereka menghitung dalam selembar kertas berapa benda yang berbau enak dan berapa yang berbau tidak enak yang mereka lihat di taman. Minta mereka menggambar atau menulis benda tersebut. Hitung jumlah nama/gambar pada tiap kolom dan tuliskan jumlah di bawahnya (ini mengajarkan keterkaitan satu-satu (one-to-one corresopondence) serta keterampilan numerik).
3. Tabung Pembau

Latihan ini adalah untuk keterampilan dan konsep yang dipelajari:  meningkatkan indera penciuman, identifikasi objek berdasarkan ingatan, dan memperkaya kosakata.
  • Untuk Balita (1-3 tahun).  Gunakan tabung film bekas atau botol kecil yang tidak terpakai lagi kemudian tambahkan bau-bauan yang anda pilih ke dalam tiap tabung. Anda dapat mempergunakan lemon, kulit jeruk, kapas yang semprot parfum, dan kayu manis. Pastikan tiap tabung tertutup rapat. Minta si kecil membaui benda tersebut melalui lubang kecil di atas tabung. Tanyakan apa yang dia cium dan apakah dia menyukai bau tersebut.
  • Untuk anak yang lebih besar (4-6 tahun). Tutup tabung dengan kertas berwarna sehingga si kecil tidak dapat melihat benda apa yang ada di dalamnya. Minta dia menebak isi tabung berdasar apa yang dia cium. Untuk mendorong kemampuan ingatan dan komunikasi verbal, minta si kecil menunjukan bau-bauan mana yang mengingatkan akan sesuatu (misalnya, bau kopi mengingatkan tentang yang diminum ayah tiap pagi).
 4. Campur dan Cium

Latihan berikutnya ini adalah untuk keterampilan dan konsep yang dipelajari: Sebagai variasi dari tabung penciuman, Anda juga dapat dapat menempatkan dua benda dalam dua tabung berbeda. Campur tabung tersebut secara acak dan minta si kecil mengambil dan menyamakan wadah yang memiliki benda berbau sama. Saat dia sudah yakin dengan pilihan di tangannya, buka tabung tersebut dan lihat seberapa jauh kemampuan si kecil menyamakan bau tersebut.


Bunda-Thanks..ya....

CARA PENCEGAHAN DINI PENYAKIT ALERGI PADA BAYI DAN ANAK

Gambar: Family Herbal
Sebagian besar gejala penyakit alergi (seperti gatal-gatal/kemerahan di sertai bentol di kulit, bersin di pagi hari, eksim susu pada bayi dan lainnya) dapat dengan mudah diketahui oleh siapa saja, baik orang tua maupun dokter. Namun, bagaimana cara mengatasinya ?

Inilah jawaban dari pertanyaan di atas. Dokter Anda akan segera memberikan obat untuk menghilangkan gejala alergi tersebut dan menganjurkan untuk segera menghentikan pemberian obat/makanan/minuman atau apapun yang diduga kuat sebagai penyeba gejala alergi tersebut.

Para ahli berpendapat bahwa penyakit alergi yang tidak ditangani dengan baik, sebagian besar akan berkembang menjadi penyakit alergi yang lebih berat dan lebih sulit ditangani. Penyakit alergi yang berat (eksim kronis, rhinitis kronis, asma) akan sangat mempengaruhi kualitas hidup anak dimasa yang akan datang.


Faktor Penentu

Telah diketahui bahwa terjadinya penyakit alergi pada seseorang terutama ditentukan oleh interaksi antara faktor genetik (keturunan) dan lingkungan (paparan terhadap penyebab alergi). Upaya pencegahan alergen/zat penyebab alergi sejak dini) sangat dianjurkan oleh para peneliti pada tahun-tahun belakangan ini, yaitu bayi/anak dicegah untuk tidak terpapar dengan zat yang bersifat alergenik pada awal masa bayinya, sehingga gejala alergi tidak segera muncul pada masa itu.

Sampai dengan saat ini tidak banyak intervensi yang bisa dilakukan terhadap faktor genetik (keturunan). Para ahli mengatakan bahwa faktor lingkungan inilah yang mempunyai peranan sangat besar dalam menentukan terjadinya alergi pada seorang anak. Faktor lingkungan ini dapat kita kendalikan agar gejala alergi pada seseorang tidak terjadi pada awal kehidupannya.

Berdasarkan kepustakaan, diketahui bahwa resiko seseorang untuk menderita alergi dapat diketahui dari riwayat penyakit alergi (asma, rhinitis alergi dan eksim) yang diderita oleh kedua orangtua dan saudara sekandung. Bila salah seorang orang tua menderita alergi, maka kemungkinan anak yang dilahirkan akan menderita alergi sebesar 20% - 40%. Bila kedua orang tua menderita penyakit alergi, kemungkinannya lebih besar yaitu 40% - 60%. Bila kedua orang tua mempunyai manifestasi alergiyang sama, maka resiko alergi yang akan diderita anaknya akan bertambah menjadi 50% - 80% Bila kedua orang tua tidak menderita alergi sama sekalipun, ternyata anak mereka masih mempunyai kemungkinan untuk menderita alergi sebesar 5% - 15%.

Minimalkan Alergi Sejak Awal

Pada bayi/anak usia dini yang mempunyai risiko alegi ini, para ahli menganjurkan agar :

1. Pemberian ASI ekslusif minimal sampai dengan bayi berusia 6 bulan, dianjurkan pemberian ASI sampai dengan dengan 2 tahun. Selama menyusui, ibu tidak dianjurkan mengonsumsi/ minum susu sapi.

2. Penundaan pemberian makanan padat pertama (bubur susu, biskuit) sampai usia bayi 6 bulan.

3. Pemberian makanan yang bersifat hiperalegenik (Seafood, kacang tanah, telur dll) pada usia di atas 2 tahun, bahkan ada peneliti yang menganjurkan di atas usia 3 tahun.

4. Pada bayi dengan ibu dalam keadaan tertentu dan terpaksa tidak dapat memberikan ASI (ekslusif), dianjurkan pemberian susu formula hipoalergi (susu H A)

5. Menghindari asap rokok untuk ibu dan bayi, hindari aeroalergen, cegah polusi udara dan cegah infeksi virus pada usia dini.

Demikianlah dengan perlakuan seperti di atas, para ahli mengatakan bahwa terjadinya alergi pada bayi dapat dikurangi atau ditunda, sehingga mencegah kerjadian alergi yang berat dikemudian hari. Menjadi tugas bagi kita semua, baik petugas kesehatan dan orang tua agar anak-anak kita dapat terhindar dari penyakit alergi sejak dini. Apalagi, tak dipungkiri mencegah memang lebih baik dari pada mengobati.

CARA MEMPERDENGARKAN MUSIK PADA SIKECIL YANG BERMANFAAT BESAR

Bunda---Musik memberi banyak manfaat bagi perkembangan otak anak, mulai dari pengembangan kemampuan logika hingga pembelajaran agar dapat mendengarkan, fokus, dan memperhatikan. Berikut adalah beberapa kegiatan mudah dan sederhana tapi bermanfaat besar yang dapat dilakukan bersama buah hati kesayangan kita.

1. Bernyanyi Bersama

Keterampilan dan konsep yag dipelajari: memdengar, memperkaya kosakata, memahami konsep cepat dan lambat, keras dan lembut, perkembangan motorik kasar. 

Disamping memperdengarkan sajak anak atau bermain peran menggunakan jari, bawakan beberapa lagu lama kesukaan anda seperti lagu "Hokey Pokey", "Twinkle, tewinkle little star", atau "Baa, Baa, Black Sheep"
  • Untuk anak yang lebih kecil (1-3 tahun). Nyanyikan lagu anak-anak secara bervariasi, lembut, keras, cepat maupun lambat.
  • Untuk anak yang lebih besar, cobalah menyertakan permainan imajinatif dengan bertanya "menurutmu bagamana gajah menyanyikan lagu ini?". Tirukan suara gerakan dan suara yang dibuat binatang.
2. Merubah Lirik.  

Anda dapat meningkatkan kemampuan si kecil dalam mengingat kata yang menjadi bagian dari sebuah lagu dengan menghapus atau mengubah lirik dan meminta si kecil menyebut kata yang benar dalam lirik tersebut, dengan cara ini selain terjalin komunikasi yang baik antara anda dan anak juga terjadinnya pengembangan kemampuan estetik dan intelektual anak dalam seni.

3. Bermain "Petak Suara".

Lokalisasi dan mencari jejak suara adalah keterampilan penting yang harus dikuasai anak-anak.
  • Untuk bayi: Gunakan berbagai instrumen musik (atau alat rumah tangga untuk menciptakan bunyi yang berbeda). Mainkan instrumen tersebut di dalam ruangan yang sama dengan tempat bayi berada. Perhatikan bagaimana reaksinya.
  • Untuk batita dan balita: Sembunyikan alat perekam dengan rekaman suara tertentu. Mainkan di dalam ruangan dan minta si kecil agar mencari di mana sumber bunyi tersebut.
  • Untuk anak-anak yang lebih besar: Gunakan penutup mata dan mainkan instrumen musik di bagian lain dalam ruangan di mana dia berada. Minta si kecil untuk mendatangi Anda sebagai sumber bunyi.
4. Membacakan Buku

Membaca adalah hal yang paling penting tidak hanya bagi perkembangan intelektual namun juga untuk perkembangan bahasanya. Penelitian mengenai otak menemukan bahwa anak-anak lebih tertarik pada kata-kata berirama dibanding yang tidak.

Predictable books memiliki rima, pengulangan kata, frasa, kalimat, dan tata bahasa, refrain, dan pola kumulatif. Cerita-cerita ini mengundang anak untuk memprediksi atau membuat perkiraan mengenai kata, frasa, kalimat, rangkaian kejadian, dan karakter yang mungkin akan datang kemudian.

Demikian cara memperdengarkan musik pada si kecil yang walaupun sederhana tetapi sangat besar manfaatnya untuk tumbuh kembang anak dalam perkembangan otaknya. Terimakasih-bunda. 

DAFTAR ISI BLOG

CARA MEWASPADAI SUMBER AIR MINUM KELUARGA


Bunda--- Air adalah sumber kehidupan, ungkapan yang memang benar dan tidak terbantahkan sedikitpun. Bahkan air minum adalah sumber kehidupan bagi keluarga dan anak-anak tercinta. Kehidupan anak-anak sangat tergantung dengan kualitas air minum yang kita miliki. Apa lagi bagi bunda yang memiliki anak balita di rumah, tentu sangat rentan sekali dengan masalah air minum ini. Kita tentunya tidak menginginkan kesehatan dan pertumbuhan anak-anak kita terganggu hanya karena air minum yang sangat tidak sesuai dengan standar kesehatan yang sudah ditentukan.

Dalam postingan kali ini kita akan coba mengulas tentang bagaimana cara mewaspadai dan mengantisipasi sumber air minum kita, agar aman dikonsumsi keluarga dan anak-anak kita yang masih balita.

Kebanyakan keluarga di Indonesia telah menggantungkan dirinya dengan pemenuhan air minum dari sumber air pada PDAM, PDAM sudah menjamin sesuai dengan standar kualitas mereka bahwa air yang diproduksi telah layak untuk dikonsumsi keluarga. Tetapi memang untuk meningkatkan kualitas ini agar semakin layak dan aman dikonsumsi keluarga ada beberapa cara dan tips yang dapat kita lakukan untuk lebih membersihkan air PDAM yang memang masih mengandung zat dan obat campuran dari PDAM seperti Kaporit dan Tawas (alumunium sulfat).  Seperti misalnya untuk air minum lakukan pengendapan air selama satu malam sebelum dikonsumsi, penyaringan dengan filter khusus, atau menggunakan alat menyaring dan mengolah air yang banyak beredar dipasaran. Tujuannya agar semua obat dan zat-zat yang masih terkandung bisa hilang dan tidak ikut terminum oleh keluarga kita.

Di Indonesia yang memang masih kaya dengan sumber mata air alami ini, masih banyak keluarga yang menggunakan sumber air dari sumur sendiri. Karena itu kesehatan dan keamanan sumur air minum tergantung pada kita untuk mengatasinya. Seperti dilansir nationalgeographic, sebagian besar orang di dunia termasuk Amerika mendapatkan sumber air dari sumur sendiri, karena itu tergantung pada kita apakah perlu melakukan pengujian. American Academy of Pediatrics memiliki rekomendasi baru untuk membantu keluarga memperhatikan sumurnya agar benar-benar aman dan layak dikonsumsi.
seperti berikut ini;

1. Lakukan Pengujian Air Sumur
Ujilah ari sumur kita untuk mengetahui zat-dan kandungannaya, seperti konsentrasi nitrat dan kontaminasinya di setiap tahun. mencaari kerusakan atau bahaya tercemar beberapa kali dalam setahun, dengan mengirimkan contoh air ke laboratorium yang sudah teruji ditempat anda. 

2. Minta Pendapat Pakar dan Ahli
Tanyakanlah pada pakar dan ahli yang menguasai bidang ini, tentang komposisi air sumur kita tergantung pada berbagai faktor, seperti kedalaman sumur, dimana posisi daerah kita tinggal, dan kedekatan dengan tangki septik, yang mempengaruhi pengujian apa yang harus kita lakukan. Departemen kesehatan setempat dapat membantu kita untuk menemui ahli dan pakar air yang tepat.

3. Pengawasan dan pengujian secara rutin dan berkala
Lakukan pengujian lebih sering lagi jika bunda sedang hamil atau memiliki anak berusia di bawah 1 tahun. Alasan lain untuk pengujian terdeteksi tambahan adalah: penyakit yang tidak tedeteksi penyebabnya, kontaminasi sumur tetangga, perubahan rasa atau bau air dari sumur kita, atau akibat dari adanya pembangunan dan perbaikan yang dilakukan berdekatan dengan sumur kita.

4. Ansipasi jika  sumber air Dari Sumur Bermasalah
Gantilah dengan air kemasan atau air mineral lain jika hasil uji anda menunjukan tingkat nitrat tidak aman di dalam sumur. Karena jika terbukti nitrat tinggi akan sangat berbahaya sekali, bayi sangat rentan akan keracunan nitrat, yang dapat menyebabkan mereka kekurangan akan oksigen. yang bisa berakibat fatal bagi bayi kita.

Demikian Cara mengatasi dan mewaspadai sumber air minum keluarga untuk keamanan sikecil, semoga artikel ini bermanfaat bagi bunda sekeluarga. terimakasih. 

CARA TEPAT MENGHADAPI KEJANG KARENA DEMAM PADA ANAK

Bahaya_Kejang
Bunda--Apabila balita Anda tiba-tiba demam disertai kejang, tak perlu panik. Ini bukan berarti ia mengalami epilepsi. Yang penting tetap tenang dan hadapi dengan cara yang tepat. Apa lagi jika kita sudah tahu penyebab kejangnya karena panas yang terlalu tinggi.

Tubuh anak atau bayi yang sedang mengalami demam panas tinggi akan mengeras alias kejang-kejang. Walaupun tidak semua anak mengalami hal itu, tetap sebagai orang tua perlu waspada jika anak mengalami panas tinggi. Sebab kadang penyakit kejang atau step datang dan pergi sehingga sangat mengkhawatirkan.

Sebagai orang tua tentu tidak ingin kehilangan anaknya. Sebab anak kelak yang akan jadi generasi pewaris kehidupan kita. 

Salah satu mengapa anak terkena step atau kejang bila mengalami panasa adalah apabila suhu tubuh sudah mencapai 38-40 derajat celcius. Tidak semua anak jika suhu tubuhnya sampai ini kemudian langsung kejang, namun rata-rata anak suhunya sampai tingkat itu.

Sedangkan anak yang mudah step atau kejang hanya mereka yang imun atau kekebalan tubuhnya lemah. Biasanya anak yang imun tubuh lemah mudah sakit. Maka dari itu orang tua perlu waspada terhadap anak jika sedang panas tinggi.

Kemudian anak yang jika tubuhnya panas disertai dengan berbagai macam penyakit  seperti pilek, radang tenggorokan, muntaber, dan diare kadang menyebabkan anak kejang atau step. Selain itu faktor dari keturunan juga bisa menyebabkan anak terkena kejang.

Kejang demam yang dikenal juga dengan istilah stuip atau stip, terbagi dalam 2 kelompok. Yakni kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks, yang sering dialami anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Tidak berulang. Kejang demam berbeda dengan kejang epilepsi. Kejang epilepsi terjadi berulang terus-menerus dan tanpa diawali demam. Sedengkan kejang demam sederhana cenderung tidak berulang dan tidak terus menerus, namun diawali demam. Sementara kejang demam kompleks, berisiko lebih tinggi untuk terjadi pengulangan serangan serta bisa berkembang menjadi epilepsi.

Untuk mendeteksinya, dr. Irawan Mangunatmadja, SpAK, dari Divisi Neurologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSUP Cipto Mangunkusumo, Jakarta menyarankan agar mencatat dan mengukur pada suhu berapa balita mulai mendapat serangan kejang. Sebab setiap anak memiliki batas toleransi yang berbeda.

Bukan akibat infeksi saraf. Ciri khas kejang demam adalah karena kenaikan suhu tubuh di atas 38ºC dan bukan akibat adanya infeksi pada susunan pusat saraf. Contohnya, pada saat balita terkena radang tenggorokan dan demam tinggi, ia mengalami kejang.

Definisi demam. Demam adalah gejala dari suatu penyakit. Balita disebut demam bila suhu tubuh lebih dari 38ºC (bila diukur lewat ketiak, tambah 0,7ºC). Selain demam, gejala-gejala balita mengalami kejang demam adalah:

  • Kehilangan kesadaran atau pingsan
  • Tubuh, kaki dan tangan menjadi kaku
  • Biasanya kepala anak terkulai ke belakang, disusul dengan munculnya gerakan kejut yang kuat dan kejang-kejang
  • Kulit berubah jadi pucat, bahkan menjadi biru
  • Bola mata terbalik ke atas, gigi terkatup
  • Kadang-kadang disertai muntah
  • Pada beberapa anak, nafas bisa berhenti beberapa saat
  • Tidak bisa mengontrol buang air kecil maupun besar
Serangan berlangsung hanya beberapa menit dan kejang-kejang akan berhenti. Kesadaran balita bertahap kembali pulih.

Apa yang haru dilakukan jika anak Kejang?

Jika anak mengalami kejang demam, sebaiknya Anda tetap tenang, lalu, lakukanlah hal-hal berikut.

  • Catat waktu kejangnya untuk dilaporkan pada dokter, jika perlu.
  • Agar anak tidak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang berada dekat anak.
  • Tak perlu menahan mulut anak agar tetap terbuka dengan meletakkan sendok atau benda-benda lain di antara giginya. Hal ini dikhawatirkan justru akan membahayakan anak.
  • Miringkan posisi tubuh anak dengan kepala sejajar atau sedikit lebih rendah agar dia tidak menelan cairan muntahnya sendiri (karena bisa mengganggu pernapasannya).
  • Setelah anak benar-benar sadar, beri obat penurun panas (parasetamol). Jadi, sediakanlah obat penurun panas dan obat anti kejang yang telah diresepkan dokter anak.
  • Bujuklah ia untuk banyak minum dan makan makanan berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Dengan demikian, cairan tubuh yang menguap akibat suhu tinggi bisa cepat tergantikan.

Segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut , jika:
  • Kejang berulang atau berlangsung sampai lebih dari 5 menit.
  • Anak tidak sadar setelah kejang berakhir.
  • Anak sulit bernapas.

Ke dokter jika:
  • Demam hingga 40ºC
  • Kejang pada separuh tubuh
  • Mengalami kelumpuhan separuh badan setelah terserang kejang
  • Mengalami kelumpuhan sementara atau menetap
  • Mengalami kejang berulang lebih dari 2 kali sehari
  • Saat kejang, balita berumur kurang dari 6 bulan
  • Kejang berlangsung lebih dari 15 menit.

Demikianlah bunda cara mengatasi dan menghadapi anak dan bayi kita yang kejang karena demam dan panas tubuh yang dideritanya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk merawat baby kita. terimakasih. wassalam 

Sumber: http://www.ayahbunda.co.id/